Minggu, 29 Mei 2011

Contoh Makalah Analisis Swot


MAKALAH
ANALISIS SWOT PADA PERUSAHAAN QUICK EXPRESS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategik










Disusun Oleh:
Asep Tandang                       : 06610019

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA


EKONOMI
MANAJEMEN
CIANJUR
2010


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan “Makalah Analisis Swot terntang Perusahaan QUICK EXPRESS”. Adapun tujuan penulisan paper ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik.
Meskipun dalam penyusunan paper ini penulis banyak menemukan kesulitan. Akan tetapi, karena dorongan dan motivasi dari berbagai pihak paper ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa pada penulisan paper ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Dan semoga paper ini dapat bermamfaat bagi semua pihak yang membacanya (amin).


Cianjur, 20 juni 2010


                            Penulis


 

 





DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR                                                                                
DAFTAR ISI                                                                                                

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
1.2.Perumusan masalah
1.3.Tujuan
                          
BAB II PEMBAHASAN
            2.1. Visi – Misi, Nilai Dan Tujuan
            2.2. Merumuskan Lingkungan Internal
      2.3. Pengelompokkan Lingkungan Ekstenal
            2.4. Bagan Swot Analisys
                   I. ISU STRATEGIS SO
                  II. SU STRATEGIS WO
                III. ISU STRATEGIS ST
                IV. ISU STRATEGIS WT

BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan
    
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.        LATAR BELAKANG
            Sejarah kebangkitan industri modern dimulai pada tahun 1820-1830 atau sering disebut dengan revolusi industri. Kebangkitan ini mengakibatkan berkembangnya penemuan-penemuan baru dibidang teknologi, seperti pembangunan proses produksi sampai penggunaan computer. Dampak lebih lanjut dari perkembangan teknologi ini adalah perkembangan organisasi dan kegiatan bisnis di tahun 1990-an. Dengan demikian konsep persaingan juga ikut berubah. Sementara pada periode sebelum 1990-an persaingan merupakan kegiatan pembuatan produk sebanyak-banyaknya atau lebih dikenal dengan periode produksi masal, strategi kegiatan produksi lebih ditunjukan kearah internal perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh efisiensi produksi. Baik preferensi manajerial, perilaku maupun persepsi, semuanya berorentasi ke mental produksi. Dari asfek politik, strategi bisnis seperti ini memerlukan proteksi secara ketat terhadap serangan dari luar.
            Pada abad 21 dimana masing-masing Negara di planet bumi ini sudah tidak memiliki batas ruang dan waktu, kecenderungan orientasi bisnis akan berubah. Jika sebelumnya produsen dapat memaksakan kehendaknya kepada konsumen, maka yang terjadi selanjutnya adalah kebalikannya: konsumenlah yang justru memaksakan kehendaknya kepada produsen. Investasi mengalir ketempat yang paling menguntungkan. produsen dipaksa untuk membuat produk yang sesuai dengan nilai dan keinginan konsumen.Dengan demikian, reorentasi konsep perncanaan strategis sangat diperlukan.
            Analisis perencanaan strategis merupakan salah satu bidangstudi yang banyak dipelajari secara seriua dibidang akademis. Hal ini disebabkan karena setiap saat terjadi perubahan, seperti persaingan yang semakin ketat, perubahan teknologi yang semakin canggih, dan perubahan kondisi demografis, yang mengakibatkan berubahnya selera konsumen secara lebih cepat.



1.2.  PERUMUSAN MASALAH
            Untuk memenuhi tantangan, perusahaan membutuhkan analisis perencanaan strategis.yang bertujuan untuk memperoleh keunggulan bersaing, dan juga perusahaan mempunyai pengamatan berbagai konsep atau literature, teknik analisis, temuan-temuan empiris serta paradigm yang dapat dipakai sebagai landasan untuk menyusun perencanaan strategis. Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses ananlisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategis.

1.3. TUJUAN
            Tujuan utama perencanaan strategis ialah agar perusahaan dapat melihat secara obyektif kondisi-kondisi eksternal dan internal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas, fungsi manajemen, konsumen, distributor, dan pesaing. Jadi perencanaan strategis penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.










BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Visi – Misi, Nilai dan Tujuan Dari Perusahaan Perumahan.
1.      Visi Perusahaan Perumahan BTN:
·         Ingin menjadi suatu perusahan perumahan yang mandiri dan profesional serta menjunjung tinggi etika bisnis dengan menunjukkan kemampuan yang handal.

2.      Misi Perusahaan Perumahan BTN:
·         Dengan sumber daya manusia yang profesional, berpengalaman, berjiwa jujur, percaya diri akan membentuk suatu wadah yang solid untuk dapat menuju tujuan yang diharapkan.

3.        Nilai kinerja Perusahaan Perumahan BTN:
  • kepercayaan
bekerja dalam suasana harmonis, memperlakukan sesama dengan tulus dan hormat serta percaya akan kemampuan bersama dalam mencapai tujuan bersama.
·         Transparasi
Bekerja dengan integritas tinggi dan saling terbuka dan jujur atas kenerja pribadi dan kinerja tim, mengakui kesuksesan yang telah dicapai serta kelemahan-kelemahan yang harus ditingkatkan.
  • Kerjasama
Memberikan kontribusi yang significan sebagai individu, namun setiap bekerjasama dalam tim dan saling berbagi kreatuvitas, inovasi dan sukses. Sebagai anggota tim turut serta dalam proses pengambilan keputusan   bagi kepentingan perseroan.

4.      Tujuannya Perusahaan Perumahan BTN adalah :
·         Menjadi suatu perusahaan perumahan yang berambisi untuk maju dan berkembang di masa datang dan kokoh, serta dipercaya oleh berbagai kalangan dunia bisnis, mitra pemerintah serta masyarakat umum lainnya.

2.2.  MERUMUSKAN LINGKUNGAN INTERNAL

NO
STRENGTH
NO
WEAKNESS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Harga
Strategi yang digunakan
Pemasaran perumahan
Promosi
Penerangan
Sistem air
Sistem drainase
Sistem keamanan
Jumlah bangunan
Kualitas bangunan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Letak perumahan
Fasilitas yang disediakan
Variasi bangunan
Tipe rumah
Pengelolaan sampah
Kualitas tenaga kerja
Kuantitas tenaga kerja
Sistem manajemen
klasifikasi konsumen
Teknologi yang digunakan

Keterangan :
            Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu table IFAS (Intenal Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan Faktor-Faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan.
            Selanjutnya, suatu perencanaan strategis dikembangkan, manajemen puncak perlu menganalisis hubungan antara fungsi-fungsi manajemen perusahaan dengan mempelajari struktur perusahaan (corporate’s structure), budaya perusahaan (corporate’s culture),dan sumber daya perusahaan (corporate’s resources).






2.3.  PENGELOMPOKKAN LINGKUNGAN EKSTERNAL

NO
OPPORTUNITY
NO
THREATH
1
2

3

4
5

6
7
8

9
10
·         Kebijakan pemerintah
·         Kestabilan ekonomi

·         Belum ada perumahan BTN di lingkungan sekitar
·         Lingkungan asri
·         Inovasi baru

·         Jumlah konsumen banyak
·         Kualitas tanah
·         Inovasi baru

·         Udara segar
·         Air tanah baik
1
2

3

4
5

6
7
8

9
10
·         Undang-undang
·         Tingkat pendapatan masyarakat yang rendah
·         Daya beli masyarakat rendah

·         Transportasi
·         Populasi penduduk sekitar sedikit

·         Topografi tanah
·         Jauh dari pusat kota
·         Perumahaan lain yang letaknya strategis
·         Budaya masyarakat
·         Akses komunikasi


Keterangan :
            Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui factor strategi eksternal EFAS (eksntenal Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan Faktor-Faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Opportunity and Threath perusahaan.
            Sebelum strategi diterapkan, perencanaan strategi harus menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan ancaman atau (Opportunity and Treath).

              





2.4.  BAGAN SWOT ANALISYS




                      


STRENGTH
WEAKNESS
1. Harga
1. Letak perumahan
2. Pemasaran perumahan
2. Teknologi yang digunakan

3. Strategi yang digunakan

3. Variasi bangunan
4. Kualitas bangunan
4. Tipe rumah
5. Promosi
5. Pengelolaan sampah
OPPORTUNITY
SO
1.      Harga – Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
2.      Pemasaran perumahan – Kestabilan ekonomi
3.      Strategi yang digunakan – Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
4.      Kualitas bangunan – Lingkungan asri
5.      Promosi –  kestabilan ekonomi

WO :
1.      Letak perumahan – Lingkungan asri
2.      Teknologi yang digunakan – Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
3.      Variasi bangunan – Kestabilan ekonomi
4.      Tipe rumah – Lingkungan asri
5.      Pengelolaan sampah – Jumlah konsumen banyak
1. Kestabilah ekonomi
2. Lingkungan asri
3. Jumlah konsumen banyak
4. Inovasi baru
5. Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
THREATH
ST :
1.      HargaTopografi tanah
  1. Pemasaran perumahan – Jauh dari pusat kota
3.      Strategi yang digunakan  Perumahan lain yang letaknya strategis
4.      Kualitas bangunan lain strategis.
5.      Promosi tomografi tanah
WT :
1.      Letak perumahan – Topografi tanah
2.      Teknologi yang digunakan – Jauh dari pusat kota
3.      Variasi bangunan – jauh dari pusat kota
4.      Tipe rumah – Topografi tanah
5.      Pengelolaan sampah – Daya beli masyarakat rendah

1. Perumahan lain yang letaknya strategis
2. Topografi tanah
3. Jauh dari pusat kota
4. Daya beli masyarakat rendah
5.tingkat pendapatan masyarakat rendah





I.     ISU STRATEGIS SO


ANALISIS
ISU STRATEGIS
S 1 – O 1
Harga – Kestabilan ekonomi
Bagaimana menentukan harga produk dalam kestabilan ekonomi, agar dapat diterima konsumen?
S 1 – O 2
Harga –  Lingkungan asri
Bagaimana cara memanfaatkan harga dengan kondisi lingkungan perumahan yang masih asri?
S 1 – O 3
Harga –  Jumlah konsumen banyak
Bagaimana menentukan harga pada saat jumlah konsumen banyak?
S 1 – O 4
Harga –  Inovasi baru
Bagaimana perubahan harga dapat merangsang inovasi baru produk?
S 1 – O 5
Harga – Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
Bagaimana menciptakan harga di wilayah yang belum ada perumahan BTN di daerah sekitarnya?


S 2 – O 1
Pemasaran perumahan – Kestabilan ekonomi
Bagaimana pola pemasaran perumahan dalam kestabilan ekonomi pasar?
S 2 – O 2
Pemasaran perumahan – Lingkungan asri
Bagaimana melakukan pemasaran perumahan yang memiliki lingkungan asri?
S 2 – O 3
Pemasaran perumahan – Jumlah konsumen banyak
Bagaimana melakukan pemasaran perumahan dengan jumlah konsumen banyak?
S 2 – O 4
Pemasaran perumahan – Inovasi baru
Bagaimana pemasaran perumahan dapat mendongkrak inovasi baru yang dilakukan?
 S 2 – O 5
Pemasaran perumahan – Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
Bagaimana metode pemasaran perumahan di wilayah yang belum ada perumahan BTN di daerah sekitarnya?


S 3 – O 1
Strategi yang digunakan – Kestabilan ekonomi
Bagaimana  mengaplikasikan strategi yang digunakan perusahaan ke dalam kestabilan ekonomi yang terjadi di pasar?
 S 3 – O 2
Strategi yang digunakan – Lingkungan asri
Bagaimana menggabungkan strategi yang digunakan dengan lingkungan asri perumahan untuk mendongkrak penjualan?
S 3 – O 3
Strategi yang digunakan – Jumlah konsumen banyak
Bagaimana strategi yang digunakan agar dapat menarik jumlah konsumen yang banyak untuk memiliki perumahan?
S 3 – O 4
Strategi yang digunakan – Inovasi baru
Bagaimana inovasi baru yang diciptakan bisa sejalan dengan strategi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan penjualan?
S 3 – O 5
Strategi yang digunakan – Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
Bagaimana strategi yang digunakan untuk menghadapai pasar yang belum ada perumahan BTN di daerah sekitarnya?


S 4 – O 1
Kualitas bangunan – Kestabilan ekonomi
Bagaimana cara meningkatkan kualitas bangunan perumahan dalam kestabilan ekonomi untuk menaikan penjualan?
S 4 – O 2
Kualitas bangunan – Lingkungan asri
Bagaimana memanfaatkan kualitas bangunan yang baik dan lingkungan asri sekitar sebagai nilai tambah dalam penjualan perumahan?
S 4 – O 3
Kualitas bangunan – Jumlah konsumen banyak
Bagaimana memposisikan kualitas bangunan perumahan terhadap pasar pada saat jumlah konsumen banyak?
S 4 – O 4
Kualitas bangunan – Inovasi baru
Bagaimana meningkatkan kualitas bangunan dengan cara melakukan inovasi baru?
S 4 – O 5
Kualitas bangunan – Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
Bagaimana memberikan kualitas bangunan perumahan pada wilayah yang belum ada perumahan BTN di daerah sekitar, agar dapat menarik minat konsumen?


S 5 – O 1
Promosi – Kestabilan ekonomi
Bagaimana melakukan promosi pada saat kestabilan ekonomi pasar berlangsung agar dapat meningkatkan penjualan?
S 5 – O 2
Promosi – Lingkungan asri
Bagaimana melakukan promosi lingkungan asri perumahanuntuk meningkatkan penjualan?
S 5 – O 3
Promosi – Jumlah konsumen banyak
Bagaimana melakukan promosi pada saat jumlah konsumen banyak?
S 5 – O 4
Promosi – Inovasi baru
Bagaimana cara melakukan promosi dengan inovasi baru yang diciptakan agar dapat diterima konsumen?
S 5 – O 5
Promosi – Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
Bagaimana melakukan promosi perumahan yang wilayahnya belum ada perumahan BTN di daerah sekitarnya?













II. SU STRATEGIS WO

ANALISIS
ISU STRATEGIS
W1 – O1
Letak perumahan – Kestabilan ekonomi
Bagaimana mempromosikan letak perumahan yang jauh dari pusat kota pada saat kestabilan ekonomi berlangsung?
W1 – O2
Letak perumahan – Lingkungan asri
Bagaimana menjual perumahan yang letaknya jauh dari pusat kota tetapi memiliki lingkungan asri di sekitarnya?
W1 – O3
Letak perumahan – Jumlah konsumen banyak
Bagaimana cara menarik minat konsumen agar tertarik pada perumahan yang letak perumahan itu jauh dari pusat kota, pada saat jumlah konsumen banyak?
W1 – O4
Letak perumahan – Inovasi baru
Bagaimana letak perumahan yang jauh dari pusat kota bisa menjadi inovasi baru untuk menarik minat konsumen?
W1 – O5
Letak perumahan – Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
Bagaimana letak perumahan dan wilayah perumahan yang belum ada perumahan BTN di daerah sekitarnya, agar bisa menjadi nilai jual kepada konsumen?


W2 – O1
Teknologi yang digunakan – Kestabilan ekonomi
Bagaimana memanfaatkan teknologi yang digunakan agar mampu bersaing di pasar yang kestabilan ekonominya terjaga?
W2 – O2
Teknologi yang digunakan – Lingkungan asri
Bagaimana agar teknologi yang digunakan dan lingkungan asri perumahan dapat menarik minat konsumen?
W2 – O3
Teknologi yang digunakan – Jumlah konsumen banyak
Bagaimana cara meningkatkan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dari jumlah konsumen yang banyak?
W2 – O4
Teknologi yang digunakan – Inovasi baru
Bagaimana cara memanfaatkan tekonologi yang digunakan untuk menciptakan inovasi baru produk?
W2 – O5
Teknologi yang digunakan – Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
Bagaimana mengaplikasikan teknologi yang digunakan dalam perumahan yang belum ada perumahan BTN di daerah sekitarnya?


W3 – O1
Variasi bangunan – Kestabilan ekonomi
Bagaimana membuat variasi bangunan yang menarik dalam kestabilan ekonomi pasar, sehingga dapat menarik minat konsumen?
W3 – O2
Variasi bangunan – Lingkungan asri
Bagaimana memadukan variasi bangunan dengan lingkungan asri sekitar perumahan untuk meningkatkan penjualan?
W3 – O3
Variasi bangunan – Jumlah konsumen banyak
Bagaimana menetapkan variasi bangunan perumahan agar mampu bersaing pada saat jumlah konsumen banyak?
W3 – O4
Variasi bangunan – Inovasi baru
Bagaimana membuat variasi bangunan yang sekaligus merupakan inovasi baru produk?
W3 – O5
Variasi bangunan – Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
Bagaimana membuat variasi bangunan yang menarik untuk tempat yang belum ada perumahan BTN di daerah sekitarnya?


W4 – O1
Tipe rumah – Kestabilan ekonomi
Bagaimana tipe rumah yang sesuai dengan pasar yang kestabilan ekonominya selalu berubah setiap saat?
W4 – O2
Tipe rumah – Lingkungan asri
Bagaimana tipe rumah dapat serasi dengan lingkungan asri sekitar, sehingga dapat meningkatkan penjualan?
W4 – O3
Tipe rumah – Jumlah konsumen banyak
Bagaimana menyediakan tipe rumah yang dapat memenuhi permintaan di saat jumlah konsumen banyak?
W4 – O4
Tipe rumah – Inovasi baru
Bagaimana membangun tipe rumah yang dapat menggebrak pasar, dengan inovasi baru yang dilakukan?
W4 – O5
Tipe rumah – Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar
Bagaimana agar tipe rumah yang dibangun bisa diterima di wilayah yang belum ada perumahan BTN di daerah sekitarnya?


W5 – O1
Pengelolaan sampah – Kestabilan ekonomi
Bagaimana pengelolaan sampah bisa menjadi daya tarik untuk menarik konsumen pada saat kestabilan ekonomi pasar terjaga?
W5 – O2
Pengelolaan sampah – Lingkungan asri
Bagaimana membuat pengelolaan sampah dan lingkungan asri perumahan menjadi aset jual perusahaan?
W5 – O3
Pengelolaan sampah – Jumlah konsumen banyak
Bagaimana membuat pengelolaan sampah sebagai nilai perumahan dengan jumlah konsumen banyak?
W5 – O4
Pengelolaan sampah – Inovasi baru
Bagaimana menggunakan pengelolaan sampah sebagai media melakukan inovasi baru, sehingga dapat meningkatkan penjualan?
W5 – O5
Pengelolaan sampah – Belum ada perumahan BTN di daerah sekitar















III.    ISU STRATEGIS ST

ANALISIS
ISU STRATEGIS
S1 – T1
HargaPerumahan lain yang letaknya strategis
Bagaimana menentukan harga yang bisa bersaing dengan perumahan lain yang letaknya strategis?
S1 – T2
HargaTopografi tanah
Bagaimana membuat harga mampu bersaing dengan topografi tanah perumahan yang berbukit-bukit?
S1 – T3
HargaJauh dari pusat kota
Bagaimana menaikan harga dengan kondisi perumahan yang jauh dari pusat kota?
S1 – T4
HargaDaya beli masyarakat rendah
Bagaimana cara menetapkan harga dengan keadaan daya beli masyarakat rendah, sehingga dapat diterima konsumen?
S1 – T5
HargaTingkat pendapatan masyarakat rendah
Bagaimana cara menstabilkan harga untuk tingkat pendapatan masyarakat rendah?


S2 – T1
Pemasaran perumahan – Perumahan lain yang letaknya strategis
Bagaimana strategi pemasaran perumahan yang jauh dari pusat kota, di atas perumahan lain yang letaknya strategis?
S2 – T2
Pemasaran perumahan – Topografi tanah
Bagaimana melakukan pemasaran perumahan yang topografi tanahnya berbukit?
S2 – T3
Pemasaran perumahan – jauh dari pusat kota
Bagaimana pemasaran perumahan dapat meningkatkan penjualan perumahan yang letaknya jauh dari pusat kota?
S2 – T4
Pemasaran perumahan – Daya beli masyarakat rendah
Bagaimana pemasaran perumahan dapat menarik minat konsumen di tengah daya beli masyarakat yang rendah?
S2 – T5
Pemasaran perumahan – Tingkat pendapatan masyarakat rendah
Bagaimana melakukan pemasaran perumahan di tempat yang tingkat pendapatan masyarakatnya rendah?


S3 – T1
Strategi yang digunakan – Perumahan lain yang letaknya strategis
Bagaimana cara memaksimalkan strategi yang digunakan  agar dapat menghadapi pesaing perumahan lain yang letaknya strategis?
S3 – T2
Strategi yang digunakan  Topografi tanah
Bagaimana cara memaksimalkan strategi yang digunakan  untuk menarik konnsumen dari perumahan yang memiliki topografi tanah yang berbeda?
S3 – T3
Strategi yang digunakan – Jauh dari pusat kota
Bagaimana memakai strategi yang digunakan untuk menjual perumahan yang jauh dari pusat kota?
S3 – T4
Strategi yang digunakan   Daya beli masyarakat rendah
Bagaimana meningkatkan strategi yang digunakan untuk menghadapi daya beli masyarakat yang rendah?
S3 – T5
Strategi yang digunakan  Tingkat pendapatan masyarakat rendah
Bagaimana menjalankan strategi yang digunakan agar dapat menarik konsumen di mana tingkat pendapatan masyarakatnya rendah?


S4 – T1
Kualitas bangunan – Perumahan lain yang letaknya strategis
Bagaimana cara memaksimalkan kualitas bangunan guna bersaing dengan perumahan lain yang letaknya strategis?
S4 – T2
Kualitas bangunan – Topografi tanah
Bagaimana menetapkan kualitas bangunan yang baik yang sesuai dengan topografi tanahnya, dengan biaya yang efisien?
S4 – T3
Kualitas bangunan – Jauh dari pusat kota
Bagaimana meningkatkan kualitas bangunan dengan biaya yang tetap, dengan kondisi perumahan yang jauh dari pusat kota?
S4 – T4
Kualitas bangunan – Daya beli masyarakat rendah
Bagaimana menentukan kualitas bangunan yang baik bagi tempat yang daya beli masyarakatnya rendah?
S4 – T5
Kualitas bangunan – Tingkat pendapatan masyarakat rendah
Bagaimana agar kualitas bangunan baik dapat terjangkau oleh pasar yang tingkat pendapatannya rendah?


S5 – T1
Promosi – Perumahan lain yang letaknya strategis
Bagaimana strategi promosi yang dilakukan, untuk menghadapi perumahan lain yang letaknya strategis?
S5 – T2
Promosi – Topografi tanah
Bagaimana promosi dapat meningkatkan penjualan perumahan yang topografi tanahnya bergelombang?
S5 – T3
Promosi – Jauh dari pusat kota
Bagaimana menarik minat konsumen dengan promosi, agar tertarik dengan perumahan yang letaknya jauh dari pusat kota?
S5 – T4
Promosi – Daya beli masyarakat rendah
Bagaimana melakukan promosi perumahan terhadap wilayah yang daya beli masyarakatnya rendah?
S5 – T5
Promosi – Tingkat pendapatan masyarakat rendah
Bagaimana melakukan promosi perumahan terhadap wilayah yang tingkat pendapatannya rendah?

















IV.         ISU STRATEGIS WT

ANALISIS
ISU STRATEGIS
W1 – T1
Letak perumahan – Perumahan lain yang letaknya strategis
Bagaimana mensiasati letak perumahan yang jauh dari pusat kota, agar dapat mengungguli perumahan lain yang letaknya strategis?
W1 – T2
Letak perumahan – Topografi tanah
Bagaimana meningkatkan penjualan perumahan yang letak perumahan yang jauh dari pusat kota dan topografi tanah yang bergelombang?
W1 – T3
Letak perumahan – Jauh dari pusat kota
Bagaimana letak perumahan yang jauh dari pusat kota untuk dapat mengambil alih pasar?
W1 – T4
Letak perumahan – Daya beli masyarakat rendah
Bagaimana agar letak perumahan yang jauh dari pusat kota, dapat diterima di wilayah yang daya beli masyarakatnya rendah?
W1 – T5
Letak perumahan – Tingkat pendapatan masyarakat rendah
Bagaimana memaksimalkan letak perumahan yang jauh dari pusat kota, untuk mendapatkan konsumen yang tingkat pendapatannya rendah?


W2 – T1
Teknologi yang digunakan – Perumahan lain yang letaknya strategis
Bagaimana menjadikan teknologi yang digunakan menjadi komoditas untuk bersaing dengan perumahan lain yang letaknya strategis?
W2 – T2
Teknologi yang digunakan – Topografi tanah
Bagaimana mengoperasikan teknologi yang digunakan untuk menanggulangi topografi tanah yang bergelombang?
W2 – T3
Teknologi yang digunakan – Jauh dari pusat kota
Bagaimana mengoperasikan teknologi yang digunakan di perumahan yang jauh dari pusat kota?
W2 – T4
Teknologi yang digunakan – Daya beli masyarakat rendah
Bagaimana memanfaatkan teknologi yang digunakan untuk menaikan penjualan pada konsumen yang daya beli masyarakatnya rendah?
W2 – T5
Teknologi yang digunakan – Tingkat pendapatan masyarakat rendah
Bagaimana cara mengenalkan teknologi yang digunakan kepada konsumen yang tingkat pendapatan masyarakatnya rendah?


W3 – T1
Vaiasi bangunan – Perumahan lain yang letaknya strategis
Bagaimana membuat variasi bangunan yang mampu bersaing dengan perumahan lain yang letaknnya strategis?
W3 – T2
Variasi bangunan – Topografi tanah
Bagaimana membuat variasi bangunan yang sesuasi dengan topografi tanah perumahan?
W3 – T3
Variasi bangunan – Jauh dari pusat kota
Bagaimana menjadikan variasi bangunan agar dapat menjadi ikon perumahan yang letaknya jauh dari pusat kota?
W3 – T4
Variasi bangunan – Daya beli masyarakat rendah
Bagaimana pengaruh variasi bangunan terhadap penjualan yang daya beli masyarakatnya rendah?
W3 – T5
Variasi bangunan – Tingkat pendapatan masyarakat rendah
Bagaimana membuat variasi bangunan untuk kelas pasar yang tingkat pendapatan masyarakatnya rendah?


W4 – T1
Tipe rumah – Perumahan lain yang letaknya strategis
Apakah tipe rumah yang disediakan mampu bersaing dengan perumahan lain yang letaknya strategis?
W4 – T2
Tipe rumah – Topografi tanah
Bagaimana menyediakan bahan baku yang murah untuk membangun perumahan dengan tipe rumah yang diinginkan berdasarkan topografi tanahnya yang bergelombang?
W4 – T3
Tipe rumah – Jauh dari pusat kota
Tipe rumah yang bagaimana yang sesuai untuk perumahan yang letaknya jauh dari pusat kota?
W4 – T4
Tipe rumah – Daya beli masyarakat rendah
Bagaimana membangun tipe rumah yang sesuai untuk wilayah yang daya beli masyarakatnya rendah?
W4 – T5
Tipe rumah – Tingkat pendapatan masyarakat rendah
Bagaimana menyediakan tipe rumah untuk wilayah yang tingkat pendapatan masyarakatnya rendah?


W5 – T1
Pengelolaan sampah – perumahan lain yang letaknya stgrategis
Bagaimana strategi pengelolaan sampah agar dapat mengalahkan perumahan lain yang letaknya strategis?
W5 – T2
Pengelolaan sampah – Topografi tanah
Apa kendala pengelolaan sampah di perumahan yang topografi tanahnya bergelombang?
W5 – T3
Pengelolaan sampah – Jauh dari pusat kota
Bagaimana cara mengatur transportasi pengelolaan sampah perumahan yang letaknya jauh dari pusat kota?
W5 – T4
Pengelolaan sampah – Daya beli masyarakat rendah
Apakah sistem pengelolaan sampah perumahan dapat mempengaruhi penjualan di wilayah yang daya beli masyarakatnya rendah?
W5 – T5
Pengelolaan sampah – Tingkat pendapatan masyarakat rendah
Bagaimana agar pengelolaan sampah perumahan tidak membebani bagi konsumen di mana tingkat pendapatan masyarakatnya rendah?






BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Secara keseluruhan Perusahaan Perumahan BTN saat ini merupakan perusahaan yang cukup sukses dalam jenis usaha Perumahan, sebuah jenis usaha yang bergerak dalam kegiatan proses pengubahan suatu bahan/barang menjadi bahan/barang lain yang berbeda bentuk atau sifatnya dan mempunyai nilai tambah.hal ini ditunjukan dengan semakin besarnya market share yang dimiliki serta peningkatan penjualan secara terus menerus sepanjang tahun. Selain itu, perusahan ini didukung oleh kekuatan internal yang cukup baik, seperti dukungan sumber daya manusia, dukungan manajemen yang baik, kualitas produk yang baik, pelayanan yang memuaskan konsumen, serta harga pokok yang cukup bersaing. Keunggulan Perusahaan Perumahan BTN ialah memiliki kesempatan untuk menikmati masa pertumbuhan yang cukup lama sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan secara terus menerus seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan meningkatnya daya beli masyarakat.
            Tetapi setiap perusahaan sehebat apa pun tetap akan memiliki ancaman dan tekanan persaingan serta kondisi eksternal yang kadang-kadang sulit untuk diantisipasi. Selain itu pesaing lain ada yang melakukan penggabungan usaha untuk mencapai sinergi bisnis yang lebih besar. Karena itu, untuk menghadapi persaingan global, Perusahaan Perumahan BTN harus lebih agresif dalam merebut konsumen untuk mempertahankan market share. Strategi yang bisa diterapkan adalah strategi integrasi horizontal, efisiensi biaya serta pemanfaatan teknologi tinggi untuk sistem pengendalian, sistem informasi pemesanan pembelian, sistem pembayaran, dan sistem pemesanan. Semua itu harus diarahkan untuk kepuasan konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Rangkuti, Freddy, 1997, Riset Pemasaran, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Rangkuti, Freddy, dalam JURNAL EKONOMI PERUSAHAAN, Volume 3 no.2, Edisi Oktober 1996, diterbitkan oleh STIE IBII.
Craven, Hills & Woodruf, 1980 Marketing Decision Marking.
Andrwes, K.R., 1980 The Concept Of Corporate Strategi
Igor, Arsoff H,. 1984 Implanting Strategic Manajement.



1 komentar: